HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OVERWEIGHT REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK
Keywords:
Kegemukan, Pola Makan, Aktifitas fisik, RemajaAbstract
Latar Belakang : Overweight merupakan masalah gizi global yang meningkat, khususnya pada remaja. Kondisi ini berisiko memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Faktor resiko yang dapat mempengaruhi terjadinya overweight meliputi pola makan dan aktivitas fisik.
Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada remaja di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain case-control untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian overweight pada remaja. Pengambilan sampel dilakukan melalui teknik purposive sampling, melibatkan total 80 responden yang dibagi menjadi 40 kasus dan 40 kontrol
Hasil : Berdasarkan analisis bivariat, ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian overweight pada remaja di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, dengan nilai p = 0,039. Selain itu, hasil yang sama menunjukkan hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada remaja di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, juga dengan nilai p = 0,010.
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada remaja di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.
Background: Overweight is a growing global nutritional problem, especially among adolescents. This condition carries the risk of serious complications such as heart disease, type 2 diabetes mellitus, and hypertension. Risk factors that can influence the development of overweight include dietary patterns and physical activity.
Objective: To determine the relationship between dietary patterns and physical activity with the incidence of overweight in adolescents at SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.
Methods: This study used a case-control design to identify risk factors associated with overweight in adolescents. Sampling was conducted using a purposive sampling technique, involving a total of 80 respondents divided into 40 cases and 40 controls.
Results: Bivariate analysis found a significant association between dietary patterns and overweight in adolescents at SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, with a p-value of 0.039. Furthermore, similar results showed a significant association between physical activity and overweight in adolescents in there, with a p-value of 0.010.
Conclusion: There is a significant association between dietary patterns and physical activity, and the incidence of overweight in adolescents at SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.